Mencintai bulan dengan permukaan penuh lubang.
Mencintai mawar yang penuh duri.
Tetapi, kenapa kita tidak mencintai diri sendiri, orang lain dan kehidupan ini yang jelas dan nyata ketidaksempurnaannya?
Meski kita rasakan sesuatu itu tidak sempurna, tetapi ia masih indah bukan?
Lihat sahaja pada bulan.
Bulan sangat cantik untuk ditatap pada malam yang gelap.
Bulan sangat indah menerangi segenap pelosok alam.
Bulan tampak sempurna ditatap dari kejauhan.
Hakikatnya, bulan hanya menumpang cahaya mentari.
Permukaan bulan tidaklah seindah tatapan mata yang melihat.
Renung pula pada sekuntum mawar.
Warnanya merona merah menjadi penyeri.
Baunya harum mekar sekali.
Namun, mawar dipagari duri-duri berbisa.
Meski penuh duri, mawar selalu saja dipuja.
Mawar juga sering kali menjadi simbolik cinta.
Tidak semua yang tidak sempurna itu menjadi titik kelemahan kepada sesuatu itu.
Barangkali, ketidaksempurnaan itulah yang menjadikan sesuatu itu lebih berharga dan bererti.Hargailah walau apa pun yang ada di sisi.
Hidup ini bukanlah untuk mencari kesempurnaan semata-mata tetapi renung kembali adakah kita selayaknya menjadi pelengkap kepada kekurangan sesuatu untuk menjadikannya sempurna.
Kesempurnaan adalah milik Allah.
Kesempurnaan juga hanya milik Allah.
Tiada yang lebih sempurna dan sesempurna Allah Azza Wajalla.
Insan tak sempurna,
Qusyaimah Rosman
No comments:
Post a Comment